Referensi pihak ketiga
Tidak semua bisa menikmati indahnya Pendidikan tinggi. Salah satu alasannya karena memang orang tua tidak mampu sehingga selepas sekolah mereka berlomba-lomba mencari pekerjaan kemudian berpikir untuk tetap jadi pekerja atau terus bertumbuh menjadi besar. Walau begitu bukan jadi penyebab seseorang sukses hanya karena latar belakang pendidikan saja. Banyak sekali orang sukses sebab kemauan belajar dan belajar sampai terbentuk pribadi sukses. Resiko seseorang dengan pendidikan rendah atau pekerjaan kecil biasanya akan diremehkan orang lain. Berikut ini salah satu kisahnya.
Referensi pihak ketiga
Seorang pemuda dari desa merantau ke kota besar lantaran tidak bisa melanjutkan kejenjang pendidikan yang tinggi. Orang tua kondisinya miskin hingga tidak mungkin bisa membiayai dia dan adik-adiknya untuk sekolah. Pekerjaan setelahnya memang tidak menjanjikan dia hanya bekerja sebagai tukang bangunan. Pekerjaan melelahkan selain harus panas-panasan, dia juga harus bekerja berat sepanjang hari. Sampai suatu ketika ia diperkenalkan dengan seorang gadis cantik yang masih menempuh pendidikan. Sejak pertemuan tersebut ia sering jalan bersama, makan bersama dan gadis itu sungguh menarik hati. Dia memang berbeda karena ia menempuh pendidikan perkuliahan yang sangat sederhana. Dia menyadari kondisi sang pemuda bahkan setiap kali makan bersama dia meminta agar bayar masing-masing. Kebaikan hati sang gadis sungguh semakin menarik hanya saja saat hatinya benar-benar luluh.
Sampai masa dimana dia lulus kuliah dan belum dapat pekerjaan sehingga kehidupannya ditopang oleh pria kuli bangunan tersebut. Namun siapa sangka, ketika satu tahun kemudian dia dilamar, ditolak mentah-mentah dengan alasan pria tersebut miskin dan tidak punya masa depan. "Dunia jaman sekarang ini sangat mengedepankan uang. Kalau kamu punya uang, orang baru bisa hormat sama kamu. Kalau kau miskin, kamu bukanlah apa-apa!" Diucapkan dengan nada tinggi.
Referensi pihak ketiga
Mendengar hal itu sungguh hatinya sakit tapi tetap dengan senyuman. Dia pergi sebentar dan kembali menunjukkan sesuatu pada sang gadis. Ketika buku tabungan itu dibuka betapa terkejutnya melihat isi tabungan yang nilainya ratusan juta. "Kamu tahu selama ini aku menabung bahkan investasi diberbagai tempat dengan harapan untuk masa depan kita. Namun kenyataannya kamu malah begini padaku". Dengan tatapan dingin kemudian sang pria pergi meninggalkan sang gadis yang terlihat menyesal telah menolaknya hanya karena terlihat miskin dan tidak memiliki masa depan. Pasti gadis itu menyesal karena telah meninggalkan pria yang dicintainya hanya karena melihat tampilannya miskin dan akhirnya dengan wajah senyum dia tahu jika kekasihnya memikirkan uang. Betapa menyesalnya sang gadis saat tahu dia sudah menyiapkan masa depan.
***
Hal penting untuk kita agar tidak melihat sesuatu dari tampilan luarnya. Bisa jadi orang biasa itu sudah berpikir kedepan